Sebagai penghobi burung, Anda harus  selalu diingatkan untuk mewaspadai ancaman cacing pada burung Anda.  Tidak ada keraguan bahwa cacing menimbulkan risiko buruk yang nyata  untuk kesehatan burung peliharaan.
Ada banyak cacing yang bisa menyerang  bangsa burung dan unggas, yakni cacing pita (unggas besar) dan cacing  bulat (banyak menyerang burung). Khusus cacing yang banyak menyerang  unggas (seperti ditulis dalam komunitas-dokterhewan.blogspot.com) atau  burung adalah Ascaridia galli yang memang selain berparasit  pada jenis unggas seperti kalkun, itik dan angsa, juga pada burung.  merupakan cacing yang sering menimbulkan kerugian ekonomik tinggi, sebab  cacing ini menimbulkan kerusakan parah selama bermigrasi pada fase  jaringan dari stadium perkembangan larva. Migrasi terjadi dalam lapisan  mukosa usus dan menyebabkan pendarahan, apabila lesi yang ditimbulkan  parah maka kinerja burung akan turun drastis. Burung yang terserang akan  mengalami gangguan proses digesti dan penyerapan nutrient sehingga  dapat menghambat pertumbuhan. Dalam siklus hidup Ascaridia galli tidak  memerlukan hospes intermediar, dan menular melalui pakan, air minum  atau bahan lain yang tercemar oleh kotoran atau feses yang mengandung  telur infektif.
Burung muda lebih sensitif terhadap kerusakan yang ditimbulkan Ascaridia galli. Sejumlah kecil cacing Ascaridia galli  yang berparasit pada burung dewasa biasanya dapat ditolerir tanpa  adanya kerusakan tertentu pada usus. Namun infeksi dapat menimbulkan  penurunan berat badan. Dalam kondisi yang berat, dapat terjadi  penyumbatan pada usus. Burung yang terinfeksi Ascaridia galli dalam  jumlah besar akan kehilangan darah, mengalami penurunan kadar gula  darah, peningkatan asam urat, atrofi timus, gangguan pertumbuhan, dan  peningkatan mortalitas.
Gejala-gajala burung cacingan adalah  kelihatan lesu dan pucat, mafsu makan berkurang, beraknya mencret,  berlendir dan berwarna keputih-putihan seperti kapur, sayap menggantung  dan warna bulunya kusam; serta kalau anakan, pertumbuhan badan  terlambat.
Sementara itu ada beberapa obat cacing  di pasaran – yang aman dan efektif – namun beberapa di antaranya tidak  begitu aman, dan yang lain bahkan sangat berbahaya.
Pemberian obat cacing untuk burung di  penangkaran hukumnya “wajib” terutama sebelum indukan kawin dan induk  betina bertelur. Jika hal itu tidak dilakukan, bisa jadi burung yang  Anda besarkan dengan kita suapi sendiri setelah dipisah dari indukan,  akan mati bahkan sebelum mereka sempat kita beri pakan.
Bagaimana mungkin burung anakan yang  bahkan belum kita beri pakan bisa cacingan? Seorang dokter hewan di  Australia sebagaimana ditulis dan vetafarm.com mengatakan bahwa telur  cacing ditransfer indukannya kepada burung anakan ketika kali pertama  mereka menyuapi anakannya. Jika lantai kandang burung mengandung telur  cacing, maka dipastikan indukannya “memindah” telur cacing itu ke anakan  mereka.
Sekali telur cacing menetas di perut  anakan burung, maka hanya dalam waktu 5-6 minggu, cacing tersebut sudah  menjadi dewasa dan siap beranak-pinak.
Pemberian rutin
Meskipun demikian disarankan agar  pemberian obat cacing dilakukan secara kontinyu berkesinambungan.  Misalnya, Anda harus memberinya obat cacing ketika burung mulai tumbuh  bulu jarumnya, ketika bulu sayap mulau lengkap dan seterusnya. Bahkan  kalau perlu kontinyu diberikan setiap bulan karena pada dasarnya cacing  bisa masuk ke tubuh burung setiap saat.
Jangan sampai Anda terlena, misalnya  hanya karena lantai kandang Anda terbuat dari cor-coran semen atau  lantai bersemen, sebab telur cacing bisa masuk dari pakan yang kita  berikan.
Obat cacing apa?
Kalau dalam tulisan terdahulu saya  menyarankan Anda bisa memberikan obat cacing umum untuk unggas atau  bahkan obat cacing untuk manusia, maka hal itu bisa dilakukan dalam  kondisi terpaksa. Namun sebagai penghobi burung, Anda sebaiknya selalu  menyediakan obat cacing khusus untuk unggas, khususnya burung.
Dalam hal ini saya menyarankan penggunaan AscariStop untuk burung Anda. Mengapa? Sebab AscariStop yang dalam kandungannya terdapat zat aktif piperazin citrate memang dibuat dan dikemas untuk burung.
Banyak zat aktif yang bisa membunuh atau  melumpuhkan cacing seperti higromisin B dan kumafos, namun untuk kedua  zat ini digunakan secara khusus jika cacingan dalam kondisi akut karena  keduanya mengandung antibiotika yang pemberiannya memerlukan nasihat  dokter hewan. Sementara piperazin citrate memiliki efek narkotika  sehingga cacing dapat dikeluarkan dalam keadaan hidup oleh adanya  peristaltic usus burung. Dan penggunaannya bisa kita lakukan sendiri  selama kita menurut petunjuk yang diberikan di dalam kemasan AscariStop.
Sekali lagi, lakukan pemberian AscariStop secara rutin karena setiap saat bisa saja ada telur cacing masuk bersama pakan atau air yang dikonsumsi burung kesayangan kita.
http://omkicau.com/2009/10/25/rutinkan-pemberian-obat-cacing-pada-burung/